Hasil Evaluasi Nova Arianto Usai Timnas Indonesia Dihajar Korea Utara

Timnas Indonesia U-17 kembali menghadapi kenyataan pahit usai tersingkir dari Piala Asia U-17 2025 setelah kalah telak dari Korea Utara U-17 dengan skor 0-6 di babak perempat final.

Hasil-Evaluasi-Nova-Arianto-Usai-Timnas-Indonesia-Dihajar-Korea-Utara

Meski demikian, kekalahan ini menjadi momentum penting bagi skuad Garuda Muda untuk melakukan evaluasi mendalam dan pembenahan strategis jelang Piala Dunia U-17 2025 yang akan digelar di Qatar pada November mendatang. Ikuti terus informasi menarik lainnya dari Piala Asia U-17 dan tentu saja telah kami rangkum di FOOTBALLNEWS222.

tebak skor hadiah pulsa

Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

Kekalahan Telak yang Membuka Mata: Analisis Hasil Pertandingan

Kekalahan telak Timnas Indonesia U-17 dari Korea Utara U-17 dengan skor 0-6 di babak perempat final Piala Asia U-17 2025 menjadi sebuah “kejutan” sekaligus pembuka mata bagi banyak pihak. Dalam laga yang berlangsung di King Abdullah Sports City Hall Stadium, Jeddah. Korea Utara mampu mendominasi jalannya pertandingan sejak awal melalui penguasaan bola yang mencapai lebih dari 70 persen. Gol cepat yang diciptakan Choe Song-hun pada menit ke-7 langsung mengguncang mental skuad Garuda Muda dan memberi tanda kepada Indonesia bahwa mereka menghadapi lawan dengan kualitas yang jauh di atas perkiraan.

Sepanjang pertandingan, Indonesia sangat kesulitan mengembangkan permainan serta menciptakan peluang berbahaya. Hanya tiga kesempatan tembakan yang tercipta, dan bahkan cuma satu yang mengarah ke gawang. Tidak memberikan ancaman berarti kepada kiper Korea Utara. Tekanan tinggi dan serangan balik cepat dari lawan membuat pertahanan Indonesia berulang kali Jebol. Terutama melalui skema bola mati dan serangan sayap yang sulit diantisipasi.

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Titik Lemah yang Harus Dibenahi

Titik-Lemah-yang-Harus-Dibenahi

Pertahanan Timnas Indonesia U-17 menjadi sorotan utama dalam evaluasi setelah kekalahan telak 0-6 dari Korea Utara U-17 di perempat final Piala Asia U-17 2025. Meski sempat menunjukkan pertahanan yang cukup solid selama fase penyisihan. Rapuhnya lini belakang terlihat jelas saat menghadapi lawan yang lebih berkualitas. Kiper utama, Dafa Al Gasemi, harus memungut bola dari gawangnya sebanyak enam kali. Ini menandakan kesulitan tim dalam menjaga area penalti dan menahan serangan efektif dari Korea Utara.

Kelemahan tersebut terutama terekspos pada situasi bola mati, seperti sepak pojok dan umpan silang. Serta dalam menghadapi serangan balik cepat yang dilancarkan lawan. Para pemain belakang Timnas Indonesia dinilai kurang sigap dalam pengawalan lawan dan terkadang kehilangan posisi, yang berakibat adanya kemelut di kotak penalti. Hal ini sekaligus menjadi pengingat bagi tim pelatih untuk memperbaiki struktur pertahanan dan koordinasi antarlini demi meminimalkan ruang bagi serangan lawan di ajang internasional selanjutnya.

Baca Juga: Liga Champions: Josip Stanisic dari Bayern Menyesal Mendorong Anak Gawang

Pelajaran Berharga dan Persiapan Menuju Piala Dunia U-17 2025

Kekalahan telak Timnas Indonesia U-17 dari Korea Utara U-17 menjadi pelajaran berharga yang sangat penting menjelang Piala Dunia U-17 2025 di Qatar. Meskipun hasil tersebut cukup mengecewakan. Hal ini membuka mata akan tingkat kompetisi dan kualitas lawan yang akan dihadapi di ajang dunia. Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni, menekankan bahwa Timnas Indonesia masih memiliki banyak kekurangan yang harus segera diperbaiki. Terutama dalam hal fisik, mental dan kekuatan menghadapi lawan yang mengandalkan kecepatan dan stamina tinggi seperti Korea Utara.

Pelatih Nova Arianto mengakui bahwa pengalaman berlaga di Piala Asia U-17 ini memberi banyak wawasan dan materi evaluasi bagi timnya. Ia menyatakan bahwa fokus para pemain sempat menurun setelah memastikan lolos ke Piala Dunia. Sehingga perlu kembali membangun konsentrasi dan mental yang kuat untuk menghadapi kompetisi yang lebih berat. Rencana persiapan yang matang termasuk memperbaiki skill individu, pengambilan keputusan di lapangan. Serta memperkuat fisik dan mental dipersiapkan sebagai kerja keras dalam tujuh bulan ke depan agar Timnas Indonesia siap tampil dengan performa maksimal di Piala Dunia U-17.