Penyerang Barcelona Raphinha telah mengungkapkan kemarahan atas kurangnya permainan yang ia mainkan di bawah asuhan Xavi Hernandez, dan mengatakan ia merasa mantan pelatihnya tidak pernah menunjukkan kepercayaan nyata kepadanya. FOOTBALLNEWS222, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Raphinha, 28 tahun, muncul sebagai kandidat peraih Ballon d’Or tahun ini, tetapi ia kerap kali kurang mendapat perhatian di bawah asuhan Xavi setelah bergabung dengan Barca dari Leeds United pada 2022, meski membantu klub Catalan itu memenangi gelar LaLiga pada 2023.
Ia sering ditarik keluar di awal pertandingan atau bahkan ditinggal di bangku cadangan karena persaingan untuk mendapatkan tempat utama di sayap dari, di waktu yang berbeda.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Performa Raphinha di Bawah Asuhan Xavi
Selama dua musim dilatih oleh Xavi, Raphinha mencatatkan 87 penampilan di berbagai kompetisi. Namun hanya delapan kali bermain penuh selama 90 menit. Sebagian besar penampilannya justru sebagai pemain pengganti, yang mencerminkan kurangnya kepercayaan dari pelatih asal Spanyol tersebut.
Situasi ini sempat membuat Raphinha mempertimbangkan untuk meninggalkan klub, bahkan ia mengaku sempat memikirkan untuk pindah ke liga Arab Saudi pada musim panas tahun lalu. Perasaan tidak puas ini merupakan tekanan tersendiri bagi Raphinha yang ingin memberikan kontribusi maksimal bagi Barcelona.
Ia sadar bahwa ia harus beradaptasi dengan gaya dan filosofi permainan Xavi, namun kenyataannya hal tersebut tidak berjalan mulus. Ketidakpastian peran dan waktu bermain membatasi potensinya berkembang secara optimal selama masa kepelatihan Xavi.
Konflik sempat terjadi ketika Raphinha memiliki perdebatan dengan Oscar Hernandez, asisten Xavi yang juga saudaranya, terkait pergantian pemain dalam pertandingan melawan Valencia. Xavi pun memberikan teguran tegas agar pemain Brasil itu meningkatkan sikapnya demi menjaga kedisiplinan dalam tim. Meskipun begitu, Raphinha sudah beberapa kali mencoba memperbaiki hubungannya dengan pelatih tersebut, tetapi hasilnya tetap nihil.
Baca Juga: Barcelona Meluncurkan Jersey Travis Scott untuk Clasico
Kebangkitan Raphinha Bersama Hansi Flick
Setelah kepergian Xavi, performa Raphinha mengalami lonjakan signifikan di bawah pelatih baru Hansi Flick. Pada musim 2024-2025, ia tampil lebih konsisten dan produktif dengan mencetak 31 gol dan memberikan 25 assist dari 52 penampilan di berbagai kompetisi. Raphinha kini menjadi pemain kunci Barcelona dalam perburuan treble musim ini, menunjukkan perubahan besar dalam kariernya.
Flick memberikan kepercayaan lebih kepada Raphinha dengan memberinya posisi yang sedikit berbeda di sayap kiri, serta menit bermain yang lebih banyak. Pemain asal Brasil ini telah menyelesaikan 33 pertandingan penuh selama 90 menit. Ia menunjukan peran strategis yang lebih besar dibandingkan di era Xavi. Kepercayaan dan perhatian dari pelatih baru ini dianggap Raphinha sebagai faktor utama kebangkitannya.
Selain itu, Raphinha juga memuji pendekatan Hansi Flick yang tidak hanya memperhatikan pemain yang bermain, tetapi juga yang tidak bermain. Pendekatan manajerial Flick yang humanis dan peduli ini memberikan suasana yang mendukung perkembangan mental dan performa individu para pemain. Ini termasuk Raphinha yang sebelumnya merasa tertekan di bawah kepemimpinan Xavi.
Peran Penting Kepercayaan dalam Perkembangan Pemain
Kisah Raphinha menyoroti betapa pentingnya kepercayaan dan dukungan pelatih dalam membentuk performa pemain sepak bola profesional. Ketika seorang pemain merasa didukung dan dipercaya, hal tersebut mampu meningkatkan motivasi serta kualitas permainan di lapangan. Sebaliknya, kurangnya kepercayaan dapat menyebabkan frustrasi, ketidakstabilan mental, dan penurunan performa.
Pengalaman Raphinha dengan Xavi dan perubahan drastis setelah kedatangan Hansi Flick membuktikan bagaimana pendekatan kepelatihan yang berbeda dapat mempengaruhi karier seorang pemain. Flick mampu mengeluarkan potensi terbaik Raphinha dengan memberikan ruang yang lebih besar untuk ekspresi dan kontribusinya dalam tim.
Situasi ini sekaligus menjadi pelajaran penting bagi klub besar seperti Barcelona untuk mengelola manajemen pemain dengan sensitif dan bijak. Kemudian juga dalam memaksimalkan bakat serta menjaga harmoni tim demi mencapai prestasi terbaik.
Kepercayaan, komunikasi, dan dukungan pelatih menjadi kunci keberhasilan individual dan kolektif di dunia sepak bola modern. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik footballnews222.com.